Gaduh!
gemuruh ku tak tertahankan
menyesak di dada, dan menekan di tenggorokan
kemana pun aku berlari, aku selalu menemukanmu
seperti lekat menapak di langkahku
tak pernah hilang dalam jejakku
andai aku bisa memilih
tapi lagi-lagi aku dalam dilemaku sendiri
berkutat dalam jirah perspektif yang aku ciptakan
jika saja aku lebih bersabar
aku pasti tau kemana tempat yang lebih baik itu
ya,segalanya menjadi membingungkan
sendirikah aku?
lalu,kenapa aku berlari?
menjauhi hatiku sendiri
dicintaikah aku?
dan kenapa aku yang mencari cinta itu?
bila itu yang disebut dicintai
ini adalah gaduhku
kreasiku
meski aku pun tak tau benarkah ini gaduhku?
menyesak di dada, dan menekan di tenggorokan
kemana pun aku berlari, aku selalu menemukanmu
seperti lekat menapak di langkahku
tak pernah hilang dalam jejakku
andai aku bisa memilih
tapi lagi-lagi aku dalam dilemaku sendiri
berkutat dalam jirah perspektif yang aku ciptakan
jika saja aku lebih bersabar
aku pasti tau kemana tempat yang lebih baik itu
ya,segalanya menjadi membingungkan
sendirikah aku?
lalu,kenapa aku berlari?
menjauhi hatiku sendiri
dicintaikah aku?
dan kenapa aku yang mencari cinta itu?
bila itu yang disebut dicintai
ini adalah gaduhku
kreasiku
meski aku pun tak tau benarkah ini gaduhku?
Komentar
Posting Komentar